Pemerintah Desa Bojong Nangka Kecamatan Petir Kabupaten Serang Gelar Pelatihan dan Penyuluhan Anak dan Keluarga dengan menghadirkan narasumber dari ketua RPA (Rumah Perempuan dan Anak) Prov. Banten di aula Desa Bojong Nangka pada Selasa (28/12/2021).
Sekretaris Desa Bojong Nangka Ade Baihaki mewakili kepala desa Bojong Nangka mengatakan sangat berterima kasih kepada para peserta yang sudah hadir dan mudah-mudahan bisa menyampaikan ilmu yang diberikan oleh ketua RPA Provinsi Banten Ibu Neneng Farida kepada warga yang lain karena pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan ini sangat penting.
“Terima kasih kepada para peserta yang sudah hadir dan mudah-mudahan bisa menyampaikan ilmu yang diberikan oleh ketua RPA Provinsi Banten Ibu Neneng Farida kepada warga yang lain karena pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan ini sangat penting”. Ujar sekdes Bojong Nangka dalam sambutannya.
Sementara Hibni Fathullah Ketua BPD Desa Bojong Nangka Mengapresiasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa Bojong Nangka menurut BPD Desa Bojong Nangaka merupakan Desa paling giat dalam melaksanakan kegiatan pelatihan pelatihan dan juga sangat berterima kasih terhadap narasumber yang dapat menyempatkan waktu dan memberikan materinya pada kegiatan ini.
“Saya apresiasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa Bojong Nangka menurut BPD Desa Bojong Nangka merupakan Desa paling giat dalam melaksanakan kegiatan pelatihan pelatihan dan kami juga sangat berterima kasih terhadap narasumber yang dapat menyempatkan waktu dan memberikan materinya pada kegiatan ini” ucap Hibni.
Neneng Farida selaku Ketua RPA Prov. Banten menyampaikan materi sekaligus memperkenalkan RPA terhadap masyarakat desa Bojong Nangka yang mana RPA ini berfokus pada pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak.
Dalam waktu yang sama ia juga menyampaikan di masa pandemi ini memang sangat rentan terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Faktor penyebab dan dampak anak menjadi rentan mengalami kekerasan di masa pandemi covid 19 antara lain, Anak masih sangat bergantung pada orang- orang dewasa demi kelangsungan hidup nya, Kurangnya pengetahuan anak mengenai hak- haknya Pandemi menjadikan ruang-ruang privasi sangat terbatas sehingga dapat menimbulkan kekerasan fisik maupun kekerasan seksual,
Penggunaan media daring juga meningkatkan resiko anak mengenai pemanfaatan kekerasan seksual secara online, Tekanan ekonomi yang meningkat, tidak ada rutinitas, sex bebas, yang akhirnya menyebabkan meningkatnya angka perkawinan anak.” Jelas ketua RPA dalam penyampaian materinya.
Di akhir ketua RPA mengatakan Perlu diingat bahwa tidak ada yang berhak mendapatkan kekerasan bagaimanapun situasinya mari kita bangun kerja sama antar sektor baik pemerintah, swasta, penegak hukum, masyarakat, dan media layanan teknologi dan komunikasi. Untuk sama-sama mendukung dan berkomitmen agar dapat menciptakan ruang aman dan anak, serta membuka akses seluas-luasnya bagi perempuan dan anak supaya dapat melek digital dan mendapat literasi digital.
“Perlu di ingat bahwa tidak ada yang berhak mendapatkan kekerasan bagaimanapun situasinya mari kita bangun kerja sama antar sektor baik pemerintah, swasta, penegak hukum, masyarakat, dan media layanan teknologi dan komunikasi. Untuk sama-sama mendukung dan berkomitmen agar dapat menciptakan ruang aman dan anak, serta membuka akses seluas-luasnya bagi perempuan dan anak supaya dapat melek digital dandapat literasi digital” pungkasnya.
perlu diketahui acara ini menghadirkan peserta dari ketua RT dan RW, Kader Posyandu serta KPM desa Bojong Nangka. (RED/RF)